KAB. BANDUNG | MPNews – Yayasan Shirotul Jannah Al mubarok mengadakan Acara Bazzar Shalawat ke-4 dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di Kp. Pasirlanjung Desa Jagabaya Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, Minggu (28/9/2025).
Acara dihadiri Anggota DPRD Kab. Bandung, Asep Yusup Salim, S.Pd.I dari Fraksi Golkar, serta Pemerintah Desa Jagabaya, RT, RW, dan Para Pengurus Yayasan Shirotul Jannah Al Mubarok.
Anggota DPRD Kab. Bandung Asep Yusup Salim, S.Pd.I mengatakan, bahwa sangat berkesan karena yayasan pendidikan ini tidak dipungut biaya sepeserpun ini yang perlu kita apresiasi dalam bidang pendidikan keagaamaan. Dan tentu kami selalu perwakilan dari pemerintah harus turut hadir langsung untuk berikan dukungan penuh dalam kegiatan pendidikan keagamaan.
“Kami sebagai wakil rakyat dari dapil 7 tidak ada alasan untuk tidak bisa menghadiri acara keagamaan yang hari ini diselenggarakan. Tentu ini moment muludan tiap tahun selalu ada namun tidak harus sering secara seremonial dan kalau bisa ke depan untuk lebih ditingkatkan dan mendorong lembaga pendidikan keagamaan ini dapat meningkatkan keimanan dan kesenjangan sosial untuk selalu bisa berbagi dengan sesama,” ucapnya.
Pembina Yayasan Shirotul Jannah Al mubarok Agus Yais mengatakan, bahwa mempersipkan acara bazzar ini kurang lebih satu bulan yang lalu sampat dapat diselenggarakan pada hari ini.
Acara Bazzar Sholawat yang ke 4 di tahun ini dengan cara membaca solawat, surat pendek dan membaca al quran, setiap warga akan mendapat kupon untuk bisa ditukar dalam bentuk makanan serta dapat door prize yang sudah disediakan oleh para panitia acara.
“Kita adakan bazzar sholawat dengan peningkatan respon dari masyarakat yang sangat antusias untuk ikut berpartisipasi dengan membuat makanan. Namun tidak lupa kita dapat bantuan dari beberapa donatur dan sponsor,” ujarnya.
Selanjutnya, dalam Pra sarana pembangunan Yayasan Shirotul Jannah, insya alloh untuk kedepan kita bangun di bidang tanah wakaf yang diberikan oleh PT Raja Kontekhnik seluas 50 Tumbak. Sementara anak yang mengikuti pembelajaran mengaji hampir 50 santri dari tingkat di bawah umur, SD sampai SMA.
Harapannya dukungan pemerintah Kabupaten Bandung khususnya dapat membantu perizinan dalam tahap pembangunan untuk bangun sekolah madrasah formal seperti sekolah PAUD dan Madrasah yang bisa mengeluarkan ijazah dan cita-cita terbesar ke depan adalah mempunyai sebuah pesantren tanpa dipungut biaya alias gratis,” pungkasnya.*(Ly)