KAB. BANDUNG | MPNews – Paguyuban Rafting Sungai Palayangan (PRSP) hadir menyatukan pelaku wisata arung jeram, menjadikan Sungai Palayangan bukan sekadar tempat petualangan — tetapi sumber kebersamaan, keamanan, dan harapan ekonomi warga lokal.
Pangalengan, Kabupaten Bandung — Di tengah sejuknya udara pegunungan dan gemuruh air Sungai Palayangan, semangat baru lahir di kalangan pelaku wisata arung jeram Pangalengan. Sebanyak 36 operator rafting lokal kini bersatu dalam Paguyuban Rafting Sungai Palayangan (PRSP) — wadah yang menata, menyatukan, dan menguatkan pelaku wisata air demi terciptanya wisata aman, berkualitas, dan berdaya bagi masyarakat sekitar.
Operator Lokal Bersinergi untuk Wisata Maju
Paguyuban ini menjadi langkah nyata kolaborasi pelaku wisata agar kegiatan arung jeram di Palayangan berjalan tertib dan profesional. Dalam wawancara eksklusif bersama Forum Jurnalis Pangalengan (FJP), Yuda, selaku pembina sekaligus penasehat PRSP, menyampaikan bahwa tujuan utama paguyuban adalah membangun rasa kebersamaan dan menjaga standar keselamatan wisata air.
“Utamakan keselamatan, jadikan Palayangan ikon arung jeram kelas dunia!” tegas Yuda kepada tim FJP, Sabtu (25/10/2025).
Yuda menambahkan, PRSP hadir bukan untuk bersaing, tetapi untuk memperkuat sinergi dan menjaga citra Sungai Palayangan sebagai destinasi unggulan di Kabupaten Bandung.
“Sungai Palayangan makin dikenal! PRSP hadir untuk menyatukan operator terbaik, meningkatkan kualitas, dan menggenjot promosi wisata. Semua demi kemajuan Pangalengan,” ujarnya.
Siapa Saja di Balik PRSP?
Paguyuban ini menaungi sejumlah operator ternama di kawasan Palayangan seperti Riverside, JM Rafting, CRafting, Ronin, Pamor, Zack, BAM, Gravity, dan lainnya.
Semua operator yang tergabung telah memiliki legalitas usaha berbentuk CV atau PT, serta mempekerjakan pemandu bersertifikat dari BNSP dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI).
Kolaborasi antaroperator membuat sistem pelayanan wisata menjadi lebih rapi dan konsisten, terutama dalam penerapan prosedur keselamatan, pelatihan pemandu, serta pengelolaan tiket wisata yang transparan.
Fokus PRSP: Aman, Berkualitas, dan Berkelanjutan
Paguyuban Rafting Sungai Palayangan memiliki empat fokus utama dalam pengembangannya:
1. Keselamatan Wisatawan.
Setiap trip arung jeram dilengkapi panduan profesional dan perlengkapan standar internasional.
2. Kualitas dan Pengalaman.
Pengunjung tidak hanya diajak menantang adrenalin, tetapi juga menikmati keindahan alam Palayangan sepanjang lintasan 4,6 kilometer dari Bendungan Wanasari hingga Rahong, Desa Pulosari.
3. Solidaritas Operator.
PRSP menjadi ruang komunikasi dan koordinasi antarpelaku usaha untuk menghindari persaingan tidak sehat dan memperkuat jejaring kerja sama.
4. Pemberdayaan Ekonomi Lokal.
Melalui kegiatan wisata, masyarakat sekitar turut merasakan manfaat, mulai dari pedagang, pemandu lokal, hingga penyedia jasa transportasi dan penginapan.
Ekowisata yang Menjaga Alam dan Kehidupan
Selain fokus pada pengelolaan wisata, PRSP juga aktif menjalankan gerakan ramah lingkungan.
Para pedagang di sekitar area start kini tidak lagi menggunakan kemasan plastik, melainkan gelas bambu sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan sungai.
Setiap bulan, PRSP menjadwalkan kerja bakti membersihkan sungai dan danau, dengan membagi operator ke dalam dua sektor pembersihan.
“Kami sudah jadwalkan kerja bakti rutin. Semua operator turun langsung membersihkan sungai dan danau saat pengunjung sepi,” tutur Yuda.
Langkah ini menjadikan arung jeram di Palayangan bukan sekadar hiburan, melainkan contoh ekowisata berbasis komunitas yang menjunjung kelestarian lingkungan.
Arung Jeram Palayangan, Ikon Baru Wisata Pangalengan
Dengan sinergi antara pelaku wisata, masyarakat, dan dukungan pemerintah, PRSP optimistis Sungai Palayangan akan menjadi ikon wisata air kelas dunia dari Kabupaten Bandung.
“Potensi wisata di Pangalengan ini besar — bukan hanya arung jeram, tapi juga hotel, camping ground, dan kuliner lokal. Kami siap mendukung regulasi pemerintah, asal ada keadilan dan sosialisasi yang jelas,” pungkas Yuda.
Kini, Sungai Palayangan bukan hanya mengalirkan adrenalin, tetapi juga mengalirkan harapan — bagi masyarakat, lingkungan, dan masa depan wisata Pangalengan yang berkelanjutan.*
(wanhendy)

