KAB. BANDUNG | MPNews – Kamis, 20 November 2025 | 01:30 WIB — Suasana malam di wilayah Bandung Selatan mendadak mencekam setelah dua kali getaran gempa mengguncang Kecamatan Pangalengan dan sekitarnya pada Rabu malam (19/11/2025). Gempa dangkal yang terjadi dalam selang waktu kurang dari 10 menit itu membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Dilansir www.mitrapolisinews.com, gempa pertama terjadi pukul 22.54 WIB dengan magnitudo 3,2, berpusat di 7.22 LS – 107.58 BT, sekitar 22 km tenggara Kabupaten Bandung, pada kedalaman 5 km. Sembilan menit kemudian, pukul 23.03 WIB, gempa kedua dengan magnitudo 2,3 kembali dirasakan warga di Bandung Selatan.
Warga Panik dan Keluar Rumah
Di Kecamatan Pangalengan, getaran pertama sudah cukup kuat hingga mengagetkan warga yang tengah beristirahat. Banyak yang mengaku baru menenangkan diri ketika getaran kedua kembali muncul.
Dedi (39), warga Kampung Pintu, mengatakan ia sempat mendengar dentuman sebelum guncangan terjadi.
“Kaget banget. Rumah serasa digoyang keras. Setelah gempa pertama saja kami sudah keluar rumah, lalu tidak lama gempa kedua menyusul,” ujarnya kepada Www.mediamitrapolisinews.com.
Sementara itu, Nani (42) mengaku kedua anaknya menangis karena terkejut.
“Kami sampai lari keluar rumah. Takut ada gempa lebih besar. Soalnya dua kali datangnya cepat banget,” tuturnya.
Warga lain, Roni (34), mengatakan getaran pendek namun kuat membuat banyak tetangga langsung berkumpul di halaman.
“Kayak ada yang nabrak rumah. Banyak warga memilih tetap di luar sampai situasi aman,” jelasnya.
Getaran juga dirasakan di Sukamanah, Margaluyu, Kertasari, dan beberapa desa lain di wilayah Bandung Selatan.
BMKG: Gempa Akibat Aktivitas Sesar Lokal
BMKG dalam keterangannya menyampaikan bahwa kedua gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang dipicu oleh pergerakan sesar aktif di wilayah Bandung Selatan.
“Gempa terjadi akibat aktivitas sesar lokal. Tidak berpotensi tsunami dan tidak ada laporan kerusakan signifikan. Namun masyarakat tetap diminta waspada,” tulis BMKG.
BMKG juga mengimbau warga untuk selalu mengikuti informasi resmi dan menjauhi bangunan yang berpotensi ambruk.
Ahli Kebencanaan: Edukasi Mitigasi Harus Diperkuat
Dilansir www.mitrapolisinews.com, pengamat kebencanaan menilai rangkaian gempa ini menjadi peringatan bahwa Bandung Selatan berada di zona rawan patahan lokal. Diperlukan edukasi mitigasi yang lebih aktif kepada masyarakat.
“Simulasi kebencanaan, titik kumpul aman, dan pengecekan struktur bangunan harus rutin dilakukan. Edukasi adalah kunci penyelamatan,” ujarnya.
Warga juga diimbau mempersiapkan tas siaga, memastikan kondisi rumah aman, dan memahami prosedur keselamatan dasar saat gempa.
Situasi Mulai Kondusif
Hingga Kamis dini hari, situasi di Pangalengan dan wilayah sekitar dilaporkan kondusif. Tidak ada kerusakan maupun korban jiwa. Meski demikian, sebagian warga masih memilih berjaga-jaga di luar rumah untuk mengantisipasi gempa susulan.
BMKG memastikan akan terus memberikan pembaruan jika aktivitas gempa kembali terjadi.
Sumber Informasi Resmi
Informasi parameter gempa dan pembaruan aktivitas kegempaan diperoleh dari website resmi BMKG melalui kanal:
www.bmkg.go.id
Warga diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi BMKG guna menghindari hoaks dan kesimpangsiuran terkait gempa susulan.*(Wanhendy)

