iNNews, Bandung – Penasihat Paguyuban Seniman dan Budayawan Kabupaten Bandung (Pasebban) H. Heri Haryadi yang lebih akrab disapa Abah Awie mengaku merasa aneh kenapa belakangan Gedong Budaya Sabilulungan jadi disebut Gedong Budaya Soreang.
Walaupun nama yang tertulis terpampang di gedung cukup megah yang terletak di Jalan Al-Fathu Soreang ini tidak diganti dengan tulisan Gedong Budaya Soreang. Namun, dalam setiap warta mengenai Pemerintahan Kabupaten Bandung yang menyebut gedung budaya itu, ditulis Gedong Budaya Soreang.
Dengan hal ini, apakah Abah Awie dengan Pasebbannya yang mengusulkan pembangunan gedung tersebut sekaligus terlibat dalam pemberian namanya pernah diajak komunikasi? Abah Awie mengatakan tidak pernah.
“Makanya jadi pemimpin itu ulah mawa karep sorangan” (jangan semaunya). Harus tahu dulu sejarahnya bagaimana nama itu dibuat. Nama Gedong Budaya Sabilulungan bukan karena saat itu motto pekerintahan Pak DN (Dadang MNaser-pen) Sabilulungan, tapi waktu itu disayembarakeun,” kata Abah Awie
Gedung yang menghabiskan anggaran lebih dari Rp 70 miliar ini dinamai Gedong Budaya Sabilulungan hasil sayembara yang dewan jurinya dari para praktisi seni budaya dan tokoh Jawa Barat, termasuk Abah Awie. Kata Abah Awie nama Sabilulungan dengan pertimbangan cukup netral, tidak menyebutkan personal.
Abah Awie menjelaskan jumlah peserta sayembara yang mengajukan nama ada 59 orang. Setekah diseleksi, dilakukan seleksi administratif dan persyaratan lainnya sehingga mucuncul 30 nama. Kemudian diseleksi lagi menjadi lima finalis,.
Ngaran Sabilulungan ini disodorkan oleh salah satu peserta warga Kp Ciburial Kecamatan Soreang, Sri Surtini yang saat itu usianya 36 tahun. Pertimbangan lainnya terpilihnya nama Sabilulungan karena sabilulungan itu dari bahasa Sunda yang memiliki makna luas.
Jadi, kata Abah Awie seleksi nama yang disodorkan peserta sayembara ini dinilai dari berbagai aspek yang memiliki arti harfiah, definisi, latar belakang dan nilai historis.
“Gedong Budaya Sabilulungan janten Gedong Budaya Soreang ini jelas salah. Tidak bisa begitu saja merubah,karena satu tempat itu memiliki sejaraha masing-masing. Kalau mau, sok bikin sendiri, beri nama sendiri, ” kata Abah Awie
Dengan kejadian ini, Abah Awie mengaku tidak akan protes atau mempersoalkannya.
“Biar saja. Karena jabatan itu tidak lama. Sekarang dirubah nanti juga balik lagi,” kata Abah Awie di kediamannya Kp Burujul Desa Mekarrahayu Kecamatan Margaasih belum lama ini.*** Sopandi