MPNews | KAB. BANDUNG – Anggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Dudi Mustopa turut ambil bagian dalam pelaksanaan ibadah kurban, Jumat (6/6/2025).
Legislator PKB ini hadir pada pelaksanaan pemotongan hewan kurban yang dilaksanakan DPC PKB Kabupaten Bandung dengan tema “Indahnya Berbagi Keberkahan”.
Menurut H. Dudi, Pelaksanaan kurban merupakan upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT.
Dirinya menyebutkan bahwa pelaksanaan ibadah kurban yang diinisiasi DPC PKB Kabupaten Bandung sudah rutin dilaksanakan pada setiap tahunnya.
“Melaksanakan ibadah kurban ini adalah kesempatan kita untuk berbagi keberkahan kepada sesama,” ujarnya.
Disebutkannya, pelaksanaan ibadah kurban memiliki makna yang sangat mendalam dalam Islam, bukan hanya sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai bentuk pengorbanan, rasa syukur, dan kepedulian sosial. Kurban melambangkan ketundukan dan kesetiaan kepada Allah, serta bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan.
Makna ibadah kurban, lanjut H. Dudi, Pertama, ketundukan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Ibadah kurban adalah manifestasi dari ketaatan dan ketakwaan terhadap perintah Allah SWT. Dengan berkurban, umat Islam menunjukkan bahwa mereka siap untuk mengorbankan sesuatu yang berharga demi meraih keridhaan Allah.
Kedua, rasa syukur. Bahwa Berkurban merupakan wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah, baik berupa rezeki, kesehatan, maupun segala kebaikan lainnya.
Ketiga, pengorbanan dan keikhlasan. Ibadah kurban mengandung nilai pengorbanan yang tinggi. Dengan berkurban, umat Islam menunjukkan kesediaan untuk mengorbankan harta dan waktu demi tujuan yang lebih mulia, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan berbagi dengan sesama.
Keempat, kepedulian sosial. Ibadah kurban juga memiliki dimensi sosial yang kuat. Daging kurban biasanya dibagikan kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan, sehingga menjadi sarana untuk berbagi kebaikan dan mengurangi kesenjangan sosial.
Kelima, menghilangkan sifat serakah.
Kurban dapat membantu umat Islam untuk melepaskan diri dari sifat serakah dan egois. Dengan berbagi rezeki dan menyembelih hewan kurban, umat Islam belajar untuk mengendalikan nafsu dan lebih peduli terhadap kebutuhan orang lain.
Keenam, simbol menghilangkan sifat hewani. Ibadah kurban juga dapat dimaknai sebagai simbol penghilangan sifat-sifat hewani yang ada dalam diri manusia, seperti keserakahan, egoisme, dan nafsu duniawi. Dengan menyembelih hewan, umat Islam dapat belajar untuk mengendalikan diri dan lebih mengutamakan nilai-nilai spiritual.
Ketujuh, meneladani Nabi Ibrahim AS.
Ibadah kurban mengingatkan umat Islam akan kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang rela mengorbankan putra kesayangannya atas perintah Allah. Ini menjadi contoh teladan tentang pentingnya ketundukan dan kesetiaan kepada Allah.
Ibadah kurban bukan hanya sekadar ritual, melainkan sebuah bentuk pengabdian diri kepada Allah dan sesama manusia. Dengan memahami makna ibadah kurban dengan benar, umat Islam dapat meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan, dan kepedulian sosial mereka.** (DA)