KOTA CIMAHi Ι MPNews -Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gelar Edukasi Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2025 , dengan kegiatan ini bisa meningkatkan partisipasi sebagai wadah untuk membangun kesadaran kolektif, memperkuat kapasitas masyarakat agar tanggap dan adaptift erhadap masyarkat untuk mengurangi dampak keberlanjutan lingkungan akibat pemanasan global Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudistira,acara bertempat di Ballroom MalP elayanan Publik (MPP) Kota Cimahi Jl.Aruman Cibabat Cimahi Utara Rabu.(29/10/25).
Dalam Kesempatanya Wakil Walikota Cimahi Adhitia mengatakan program kampung iklim telah sejak lama di gulirkan saat ini perubahan iklim bukan lagi ancaman abstrak, tetapi kenyataan yang telah dirasakan masyarakat setiap hari. “Kita semua merasakan suhu yang makin panas, curah hujan yang tidak menentu, hingga bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor yang semakin sering terjadi. Ini bukti nyata bahwa bumi kita sedang tidak baik-baik saja,” ujarnya.
Pokoknya dibuat oleh manusia sendiri, disebabkan juga oleh manusia sendiri, dan dirasakan Oleh manusia sendiri.”
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan perubahan paradigma dari tingkat rumah tangga hingga komunitas dalam mengelola lingkungan, ” tegasnya.

Lebih lanjut Adhitia mengatakan Peserta mendapatkan edukasi teknis pengisian data ProKlim dalam Sistem Registrasi Nasional (SRN) serta pemahaman mengenai strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di tingkat Komunitas.
Pemerintah Kota Cimahi telah menjalankan berbagai aksi nyata, mulai dari edukasi, urban Farming, penanaman seribu bibit bambu di Cireundeu, bantuan biopori dan sumur resapan, hingga pengelolaan sampah 3R dan ruang hijau. Hingga tahun 2024, 22 RW di Kota Cimahi telah berpartisipasi dalam Program Kampung Iklim, dengan 13 RW memperoleh predikat Utama dan 9 RW kategori madya dari Kementerian LHK. Sementara itu, 20 RW lainnya telah
diverifikasi dan akan dicalonkan ke kategori Proklim Lestari 2 RW di tahun depan.

Wali Kota mengajak masyarakat serta perangkat daerah untuk menjadikan aksi lingkungan ini sebagai gerakan kolektif yang berkelanjutan, “pungkasnya.
Acara dihadiri Narasumber dari Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), perwakilan DLH Provinsi Jawa Barat, serta unsur perangkat daerah seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pangan dan Pertanian, DP3AP2KB, dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Sebanyak 60 peserta perwakilan dari 30 RW se-Kota Cimahi.
(arm) *

