KAB PURWAKARTA Ι MPNews-Kepala Dinas pendidikan Jawa Barat Purwanto Peringati Hari Bambu Sedunia 2025 menjadi momentum untuk meningkatkan peran bambu sebagai bagian dari warisan budaya leluhur sekaligus pelestarian lingkungan., bertempat di Arboretum Bambu Linuhung Kabupaten Purwakarta, Kamis 18 September 2025.
“Dalam kesempatannya Purwanto menyampaikan Kita harus mengenalkan lagi bambu ke tengah-tengah masyarakat kita karena bambu ini adalah kehidupan kita. Orang Sunda itu tidak bisa dilepaskan dari bambu,” tuturnya.
Purwanto mengklaim telah menanam satu pohon bambu di setiap sekolah di Jawa Barat pada saat ini. Kebijakannya diharapkan dapat menambah populasi tanaman bambu sebagai upaya konservasi alam maupun pelestarian budaya tradisional khas Jawa Barat.
Upaya yang lebih serius diimplementasikan melalui pembangunan Arboretum Bambu Linuhung sebagai semacam laboratorium pengembangan bambu. Dia menceritakan, pengembangan tempat tersebut dimulai sekitar 2022, sejak ia masih menjabat Kadisdik Purwakarta.
Menurutnya Ada 42 jenis bambu (yang dikoleksi di Arboretum Bambu Linuhung) hingga saat ini. Ini terus dikembangkan kalau memang lahannya bisa terus diperluas. Karena di sini lahannya sudah penuh tinggal memenuhi fasilitas berikutnya, seperti jogging track, amphitheater, kemudian penataan taman. Ini hanya ada di Purwakarta saja,” terangnya.
Menurutnya peringatan Hari Bambu Sedunia tahun ini menjadi lebih meriah dengan acara pembudayaan permainan tradisional oleh Disparbud Jabar.
Acara tersebut dimeriahkan berbagai alat permainan anak berbahan dasar bambu dan tanaman lainnya. Mulai dari bebeletokan, totoroktokan, gasing, teteleponan, ketapel putar, bebedilan karet, egrang, hingga layangan.
Pengunjung juga bisa menikmati aneka panganan tradisional di wilayah Purwakarta dan daerah lain di Jawa Barat. Ditambah, panggung hiburan yang menampilkan kesenian tradisional seperti tari-tarian, musik karawitan dan sastra Sunda.
Salah seorang tokoh seniman Purwakarta, Ayi Kurnia Iskandar turut membacakan puisi yang mengiringi prosesi penyiraman bibit tanaman bambu oleh para pejabat dan tamu undangan. Menurut dia, kehidupan masyarakat Sunda sangat dekat dengan bambu dari mulai bangunan, peralatan sehari-hari hingga penganan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat melestarikan bambu sebagai warisan budaya di Jawa Barat “Ada kemungkinan (budaya menggunakan bambu hilang) kalau memang tidak diperkenalkan kembali kepada anak-anak kita. Bambu seharusnya tidak hanya di tempat wisata tapi harus difungsikan kembali secara maksimal. Misalkan tidak ditanam, nanti habis,” katanya.
Ayi mendorong masyarakat untuk memanfaatkan potensi alami bambu sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan,”pungkasnya.(adr)*