KAB. BANDUNG | MPNews – Ketua DPRD Kabupaten Bandung Hj. Renie Rahayu Fauzi kembali hadir di tengah-tengah masyarakat dalam melaksanakan agenda rutin sebagai anggota legislatif di daerah pemilihan (dapil) 5 Kabupaten Bandung.
Kali ini Renie Rahayu Fauzi, seorang tokoh perempuan Kabupaten Bandung melaksanakan reses masa sidang III di Desa Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Rabu (20/8/2025).
Legislator PKB ini sangat dekat dengan masyarakat saat melakukan silaturahmi dan komunikasi pada kesempatan reses tersebut. Reses ini merupakan agenda kerja yang sudah biasa dilaksanakan Renie Rahayu Fauzi setelah tiga periode jadi anggota DPRD Kabupaten Bandung.
Renie Rahayu Fauzi mengaku bersyukur bisa melaksanakan reses menemui masyarakat di lapangan. Berbagai aspirasi masyarakat bisa didengar langsung, setelah ia bertatap muka dengan masyarakat luas.
“Ini merupakan agenda rutin yang sudah biasa dilaksanakan anggota DPRD,” kata Ketua DPRD Kabupaten Bandung usai melaksanakan reses di Solokanjeruk.
Saat Ketua DPRD Kabupaten Bandung ini hadir di tengah-tengah masyarakat, sejumlah aspirasi pun mengemuka. Sejumlah warga menyampaikan keluhan dan harapannya kepada wakil rakyat.
“Banyak masyarakat mengeluhkan terkait BPJS Kesehatan yang tidak aktif,” kata Renie Rahayu Fauzi.
Ia mengatakan apa yang disampaikan warga itu harus menjadi perhatian bersama, terutama di kalangan eksekutif yang menjadi tugas dan fungsinya dalam melayani masyarakat.
“Termasuk dalam menyikapi keluhan warga terkait BPJS Kesehatan yang tidak aktif. BPJS Kesehatan ini sangat dibutuhkan masyarakat ketika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit, klinik maupun puskesmas,” tuturnya.
Apa yang menjadi aspirasi masyarakat itu, kata Renie Rahayu Fauzi, akan disampaikan dan dibahas di tataran Pemkab Bandung, yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya dalam memberikan pelayanan BPJS Kesehatan.
“Yang jelas aspirasi masyarakat ini harus segera ditangani. Mengingat BPJS Kesehatan adalah bagian dari kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan,” katanya.
Tak hanya itu, disebutkan Renie Rahayu Fauzi, sejumlah warga juga turut menyampaikan aspirasinya.
“Warga berharap setelah mengikuti program pelatihan ketenagakerjaan bisa disalurkan langsung oleh pemerintah. Dengan adanya program pelatihan ini dalam rangka mengurangi atau menekan angka pengangguran di Kabupaten Bandung,” ujarnya.** (DA)

