KAB. BANDUNG | MPNews – Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Malabar ke Pangalengan, Kabupaten Bandung, melebihi sekadar agenda formal. Dipimpin Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak/Kepala BKKBN, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., dan dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, serta pejabat daerah lainnya, kunjungan ini menunjukkan komitmen mendalam terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, Selasa (17/6).
Tema “Langkah Bersama PTPN 1: ‘Sehati-Sehat Atasi Stunting’ merefleksikan semangat kolaborasi dalam mengatasi masalah stunting. Kehadiran Ibu Bupati Bandung, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, Plt. Camat Pangalengan, Vena Andriawan, S.STP., M.Si., Anggota DPRD Kabupaten Bandung Yadi Supriadi, Kapolsek Pangalengan AKP Edi Pramana, dan Muspika, menunjukkan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan aparat keamanan.
Ketidakhadiran Kepala Desa Sukamanah yang sedang menunaikan ibadah haji, di tengah tingginya angka stunting dan kemiskinan ekstrem di desanya, menonjolkan realita kompleks yang dihadapi. Namun, ini justru memperkuat tekad untuk mempercepat upaya penurunan stunting. Kunjungan ke Posyandu RW 07 Babakan Kananga di Desa Banjarsari, yang disambut antusias oleh Kepala Desa Deny Sahidin, menunjukkan pentingnya infrastruktur dasar untuk mendukung kesehatan masyarakat. Posyandu ini, dibangun dengan dana desa tahun anggaran 2017, mencerminkan komitmen pembangunan dari bawah.
Penyerahan bantuan simbolis kepada lansia oleh Menteri Wihaji dan Wakil Gubernur Erwan Setiawan adalah simbol kepedulian terhadap kelompok rentan. Sambutan Direktur Utama PTPN I Regional 2, Teddy Yunirman Danas, yang menekankan komitmen PTPN I dalam mendukung program pemerintah, menunjukkan peran aktif BUMN dalam pembangunan sosial.
Sambutan Wakil Gubernur Jawa Barat yang menyoroti tingginya angka stunting di Kecamatan Pangalengan mengingatkan kita pada urgensi penanganan masalah ini. Menteri Wihaji menekankan pentingnya edukasi komprehensif tentang stunting yang menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta, menunjukkan bahwa pencegahan stunting dimulai dari pemahaman dan tindakan tepat sejak dini. Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menunjukkan visi jangka panjang untuk generasi yang sehat dan berkualitas.
Kunjungan ke Rumah Boscha menambahkan dimensi filosofis, melambangkan kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan seiring dengan pembangunan ekonomi dan sosial.
Kunjungan kerja ini bukan hanya serangkaian kegiatan formal, melainkan manifestasi gotong royong dan kolaborasi multipihak dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera. Ini adalah langkah nyata menuju Indonesia yang lebih baik.*
Liputan Khusus Jurnalis MPNews



