KAB. BANDUNG | MPNews – Yayasan Farisa Bakti menghadirkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai investasi nyata untuk masa depan generasi Pangalengan. Melalui kerja sama solid, pengawasan ketat, dan keterbukaan yang terjamin, MBG bertujuan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan. Program ini menyasar siswa SD hingga SMA, ibu hamil, serta balita dengan masalah gizi, memastikan tidak ada yang terlewatkan.
MBG Yayasan Farisa Bakti didukung oleh kolaborasi dari berbagai pihak: – SPPI Anissa Nur Aidah: Memastikan standar gizi makanan terpenuhi. – Mitra MBG Hj. Yenny Rohayani: Memberikan semangat dan dukungan untuk menjangkau komunitas yang membutuhkan. – SMPN 4 Pangalengan: Menginspirasi siswa SD untuk berani bermimpi. – Pemerintah Desa Pulosari: Memastikan program tepat sasaran. – Dukungan Forkopimcam: Menciptakan landasan kuat bagi keberlangsungan program. – Pengawasan Babinsa Koramil 2410 Pangalengan: Memastikan pelaksanaan program berjalan baik. – Keterlibatan Bhabinkamtibmas: Menjamin keamanan dan ketertiban selama program.
Hj. Yenny Rohayani, Mitra MBG Pulosari, menyatakan, “Program ini bukan hanya tentang memberi makan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai baik dan melibatkan masyarakat secara aktif.”.
MBG adalah bagian penting dari pendidikan, di mana siswa belajar tentang gizi seimbang dan kebersihan. Program ini mendukung tujuan pendidikan yang lebih luas, memastikan setiap makanan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Program MBG melayani siswa dari berbagai tingkatan sekolah, serta ibu hamil dan balita, sebagai bukti komitmen terhadap kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Keterbukaan adalah prinsip utama. Masyarakat dapat memberikan saran dan masukan, menciptakan sistem yang berkelanjutan. Media aktif meliput perkembangan program, memastikan informasi akurat sampai kepada masyarakat, sehingga kepercayaan dan dukungan publik terus meningkat.
Perwakilan Yayasan Farisa Bakti menyatakan, “Kami percaya bahwa dengan adanya transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan kualitas pelayanan akan meningkat. Kami mengundang masyarakat untuk memberikan masukan yang membangun demi kemajuan program MBG.”
Setiap hari, 286 siswa dari kelas 1 hingga 6 mendapatkan makanan bergizi seimbang dengan menu bervariasi seperti ‘Nasi Ayam Serundeng’, ‘Omelet Saus Padang’, dan ‘Nasi Kuning Telur Orak-arik’. Tujuannya adalah agar anak-anak menikmati makanan sehat dengan gembira.
Hj. Yenny menambahkan, “Kami terus berinovasi dengan menu MBG agar siswa tidak bosan. Kami ingin mereka menikmati makanan sehat dan bersemangat belajar, serta memastikan ibu dan anak mendapatkan gizi yang cukup, dengan dukungan penuh dari masyarakat.”.
Hj. Yenny Rohayani menyampaikan, “Kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kelemahan dari tim Yayasan Farisa Bakti dalam memberikan pelayanan melalui program pemerintah Makan Gizi Gratis. Kami terbuka terhadap segala saran dan masukan terkait menu dan penyajian agar kami dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan.”.
Dengan menggabungkan program MBG ke dalam kurikulum, dukungan dari SPPI, kerja sama dengan berbagai pihak, komitmen terhadap transparansi, serta dukungan media, Yayasan Farisa Bakti tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi masa depan Pangalengan: generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Mari bersama-sama membangun Pangalengan yang lebih sehat dan sejahtera!*(wanhendy)



