KAB. BANDUNG | MPNews – Di tengah keterbatasan yang ada, Desa Warnasari membuktikan bahwa semangat gotong royong adalah kekuatan maha dahsyat yang mampu mengubah tantangan menjadi harapan. Pada hari Minggu, 7 September 2025, Kepala Desa Warnasari, Ki Aa Sugiharto, S.I.P, memimpin langsung kegiatan normalisasi bak penampungan air sunggapan yang melibatkan 250 warga dari berbagai lapisan masyarakat.
Melalui wawancara eksklusif via WhatsApp pada Senin, 8 September 2025, Ki Aa Sugiharto menjelaskan betapa vitalnya bak penampungan air ini bagi kehidupan warga. “Air dari bak penampungan ini adalah urat nadi kehidupan kami. Tanpa air, kehidupan akan berhenti. Inilah mengapa kami berjuang bersama-sama,” ujarnya dengan nada penuh semangat.
Kegiatan normalisasi ini bukan hanya sekadar membersihkan dan memperbaiki fasilitas, tetapi juga menjadi momentum untuk membakar semangat persatuan dan kesatuan. “Saya sangat terharu melihat gelora semangat yang membara di hati setiap warga. Ini adalah bukti bahwa ketika kita bersatu, tidak ada yang tidak mungkin,” lanjut Ki Aa Sugiharto.
Di sela-sela kegiatan, seorang ibu menghampiri Ki Aa Sugiharto dengan wajah sumringah. “Pak Kuwu, abdi teh reueus pisan ka Bapa. Ayeuna mah moal hariwang deui masalah cai. Kamari mah dugi ka ngimpi kesusahan cai, Pak,” ujarnya dengan logat Sunda yang kental, yang berarti “Pak Kuwu, saya bangga sekali sama Bapak. Sekarang tidak akan khawatir lagi masalah air. Kemarin sampai mimpi kesulitan air, Pak.”
Ki Aa Sugiharto menanggapi dengan ramah, “Ah, Ibu mah tiasa wae. Sing horeng Ibu ge sami ngalaman. Tapi tenang, Bu, ayeuna mah moal aya deui impian kitu. Ieu teh berkat sadayana warga nu tos kompak ngahiji. Upami teu aya dukungan ti sadayana, moal tiasa lancar acara ieu,” yang berarti “Ah, Ibu bisa saja. Ternyata Ibu juga sama mengalami. Tapi tenang, Bu, sekarang tidak akan ada lagi mimpi begitu. Ini semua berkat semua warga yang sudah kompak bersatu. Kalau tidak ada dukungan dari semuanya, tidak akan bisa lancar acara ini.”.
Salah satu warga, Pak Ujang, yang sudah puluhan tahun mengandalkan air dari bak penampungan ini, mengungkapkan rasa syukurnya. “Dulu, saat bak ini belum dinormalisasi, air seringkali tidak sampai ke rumah kami yang berada di ujung desa. Sekarang, dengan adanya perbaikan ini, kami bisa mendapatkan air dengan lebih lancar. Ini sangat membantu, terutama untuk kebutuhan sehari-hari dan menyiram kebun kecil di belakang rumah,” ujarnya dengan senyum lebar.
Dalam pelaksanaannya, Ki Aa Sugiharto didampingi oleh Bhabinkamtibmas, para Kepala Dusun, serta jajaran RW dan RT setempat. Kolaborasi yang solid ini menjadi fondasi utama keberhasilan kegiatan normalisasi.
“Kami berharap, dengan normalisasi ini, pasokan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian dapat terus terjamin. Ini adalah warisan berharga untuk generasi mendatang,” pungkas Ki Aa Sugiharto dengan tatapan penuh keyakinan.*
Liputan khusus Jurnalis MPNews
*Wanhendy*


