MPNews | KAB. BANDUNG – Kawasan Kabupaten Bandung masuk wilayah rawan bencana alam. Mulai dari bencana banjir, longsor atau gerakan tanah, angin kencang, gempa bumi, kebakaran lahan dan hutan, dan bencana kekeringan.
“Namun saat ini, Kabupaten Bandung dihadapkan pada bencana longsor atau gerakan tanah, selain banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan,” kata Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung H. Tarya Witarsa dalam keterangannya, Sabtu (24/5/2025).
Terkait bencana alam tersebut, Tarya Witarsa menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk mewaspadai potensi ancaman bencana tersebut.
“Mengingat saat ini masih banyak potensi turun hujan, sehingga rawan terjadi bencana longsor, banjir atau genangan air,” kata Legislator PKB dapil 6 Kabupaten Bandung ini.
Menghadapi berbagai potensi ancaman bencana alam itu, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bandung ini menghimbau masyarakat untuk lebih hati-hati, lebih waspada, lebih peka terhadap gejala alam.
“Untuk menjadi perhatian masyarakat, sekecil apapun potensi ancaman bencana, khususnya bagi masyarakat harus selalu koordinasi dengan pemerintah setempat,” tutur politisi PKB ini yang kerap turun ke lokasi bencana.
Seperti halnya pada pasca-bencana alam longsor atau gerakan tanah di Desa Nagreg Kendan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Minggu (18/5/2025) pukul 22.30 WIB.
Tarya Witarsa bersama Bupati Bandung Dadang Supriatna turun langsung ke lokasi longsor yang menyebabkan Kantor Kepala Desa Nagreg Kendan, musola, dan bangunan lainnya rusak berat. Begitu juga satu kendaraan roda empat dan roda dua tertimbun material longsor.
Enam rumah warga dikabarkan tertimbun dan rusak berat, sehingga para penghuninya dievakuasi. Puluhan kepala keluarga terpaksa dievakuasi, dan harus mengungsi ke tempat yang lebih aman karena berada di kawasan rawan potensi longsor susulan.
“Menghadapi pasca-bencana longsor yang terjadi di Desa Nagreg Kendan itu, saya berharap kepada masyarakat yang ada di daerah lain, khususnya rumahnya di bawah kaki kawasan lereng, perbukitan atau pegunungan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman bencana longsor atau gerakan tanah,” tuturnya.
Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung ini juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung.
“Akhir-akhir ini banjir kerap melanda kawasan Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, dan kecamatan lainnya disaat turun hujan. Kita harus tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko bencana,” katanya.
Lebih lanjut Tarya mengatakan bahwa untuk meminimalisir potensi terjadinya banjir bandang maupun banjir genangan, serta longsor dan gerakan tanah, masyarakat harus sama-sama meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Untuk mengurangi ancaman banjir dan longsor, yaitu melalui gerakan penanaman pohon di lahan kritis. Selain upaya membersihkan lingkungan dari tumpukan sampah, sebagai langkah antisipatif meminimalisir ancaman banjir. Kita juga imbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ayo kita bersama peduli lingkungan. Jaga lembur dari potensi ancaman bencana alam,” katanya. **(DA)