MPNews | KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bakal melaksanakan rangkaian kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati setiap tahun pada tanggal 26 April.
BPBD Kabupaten Bandung menyebutkan ada sejumlah rangkaian kegiatan HKB yang akan digelar, pertama mengikuti zoom nasional pada 26 April 2025. Kedua, Pemkab Bandung melalui BPBD mengeluarkan Surat Edaran HKB, ketiga pembuatan video memukul kentongan, ucapan HKB dan simulasi. Selain itu, keempat melaksanakan simulasi dan pelatihan Penanggulangan Bencana di Desa Tanjungwangi Pacet kolaborasi bersama TNI dan Desa setempat. Kelima, melaksanakan pemasangan spanduk HKB atau banner HKB, dan keenam melaksanakan simulasi bencana gempa di lingkungan Pemkab Bandung.
“Peringatan HKB ini setiap tahunnya diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) kemudian ditindaklanjuti secara serentak oleh pemerintah daerah, khususnya BPBD Kabupaten Bandung untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait bencana di daerah rawan bencana,” kata Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama di Soreang, Rabu (23/4/2025).
Menurut Uka Suska, pelaksanaan HKB itu akan dilaksanakan serentak di Kabupaten Bandung. Khususnya untuk tingkat Kabupaten Bandung akan dilaksanakan di lingkungan Pemkab Bandung, yang ditandai dengan bunyi sirine dan kentongan. Dilanjutkan dengan pelaksanaan simulasi bencana gempa, untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
“Melalui pelaksanaan HKB ini, Pemkab Bandung melalui Pak Bupati akan mengeluarkan Surat Edaran Bupati Bandung untuk disebar ke para Organisasi Perangkat Daerah, Kecamatan hingga disampaikan ke tingkat desa dan kelurahan di Kabupaten Bandung,” kata Uka Suska.
Ia mengatakan pelaksanaan HKB ini bagian dari edukasi kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
“Edukasi kepada masyarakat itu di antaranya melalui pelaksanaan simulasi kebencanaan, baik sebelum, disaat hari kejadian bencana maupun pasca bencana,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD mengatakan pelaksanaan edukasi atau simulasi kebencanaan itu mulai dari kepada anak-anak PAUD, TK, SD, SMP, SLTA hingga Perguruan Tinggi maupun masyarakat umum.
“Dengan adanya pemberian edukasi dan pelaksanaan simulasi ini, supaya masyarakat lebih siap disaat mengahadapi berbagai kemungkinan bencana alam. Mulai bencana banjir genangan, banjir bandang, gempa bumi, longsor, gerakan tanah, angin kencang, kebakaran lahan dan hutan. Mengingat Kabupaten Bandung dinilai masih rawan bencana,” jelasnya.**(DA)