Pangalengan Berbenah. Optimalisasi Pariwisata untuk Tingkatkan PAD Desa
KAB. BANDUNG | MPNews – Pemerintah Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, gencar meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) melalui optimalisasi sektor pariwisata. Hal ini ditandai dengan rapat koordinasi yang dihadiri oleh unsur Forkopimcam, Satpol PP, Babinsa, Bhabinkamtibmas, para Kepala Desa, dan pengelola wisata se-Kecamatan Pangalengan. Rapat tersebut menghasilkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas dan legalitas objek wisata di wilayah tersebut.
Plt. Camat Pangalengan, Vena Andriawan, S.STP., M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan potensi wisata secara maksimal. “Kami tidak ingin potensi wisata Pangalengan terbuang percuma,” tegasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Pangalengan memiliki 128 objek wisata yang tersebar di 13 desa, didukung oleh 247 akomodasi dan fasilitas penunjang, termasuk hotel, penginapan, villa, tempat kuliner, catering, biro perjalanan wisata, area perkemahan (Camping Ground), Saung Singkur, Zagira Homestay, Tepian Vinus, Bosscha Van Java, jasa angkutan wisata, dan arum jeram. Namun, Vena Andriawan juga menyoroti perlunya evaluasi dan penertiban izin usaha untuk memastikan kepatuhan pajak. Hal ini sejalan dengan arahan Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.I.P., M.Si., yang berkomitmen untuk menertibkan tempat wisata dan memastikan kepatuhan pajak.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dibentuk tim khusus yang bertugas mendata, mensosialisasikan pentingnya legalitas dan kewajiban pajak kepada para pengelola wisata, serta membantu proses perizinan dan pembayaran pajak. Kerjasama juga akan dilakukan dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung untuk pengembangan dan promosi wisata Pangalengan. Kepala UPT Bapenda Soreang, Dudi, turut hadir dalam rapat dan menyatakan dukungan penuh terhadap upaya ini.
H. Kikim Rahman dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat mendukung program ini,” ujarnya. Disparbud menyadari pentingnya legalitas dan kepatuhan pajak untuk meningkatkan kualitas dan citra objek wisata Pangalengan. Vena Andriawan kembali menambahkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pengelola wisata, termasuk edukasi mengenai kontribusi pajak dari berbagai jenis usaha wisata.
Dengan upaya terkoordinasi ini, diharapkan potensi wisata Pangalengan dapat dioptimalkan, meningkatkan PAD Desa dan kesejahteraan masyarakat, serta menarik lebih banyak wisatawan untuk menikmati keindahan alam Pangalengan dengan nyaman dan aman.* Wanhendy