KAB. BANDUNG MPNews – Jalur lalulintas yang hampir berbatasan antara Kab. Bandung dengan Kota Bandung yakni jalur Cibiru – Cileunyi, mendapat perhatian anggota DPRD Kab. Bandung dari Fraksi Golkar Riki Ganesa.
Perhatian tersebut mencuat pada reses anggota DPRD Kab. Bandung di masa sidang I tahun 2023, Dapil 3, Kamis (16/11/2023) di Kp. Cipondoh, Desa Cinunuk, Kec. Culeunyi, Kab. Bandung.
Bundaran Cibiru-Cileunyi bagi para pengguna jalan seperti jalur “neraka” karena tingkat kemacetannya setiap hari yang begitu padat. Tidak adanya perlintasan, tidak ada akses alternatif ditambah volume kendaraan tinggi setiap hari. Seolah menjadi titik temu pertemuan dari berbagai arah ditambah Volume kendaraan semakin tinggi.
Apalagi pasca difungsikannya tol Cisumdawu dan Kereta Cepat Bandung Jakarta seolah menambah tingkat kemacetan di jalur tersebut.
Sangat wajar bila persoalan kemacetan di jalur tersebut muncul dan menjadi bahasan melalui forum reses, mengingat urusan infrastruktur adalah kepentingan masyarakat.
Pada reses tersebut, legislator fraksi Golkar tersebut mengatakan, persoalan kemacetan di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi kuncinya adalah wacana pembangunan Jalan Lingkar Cileunyi (JLC).
Diungkapkannya, bahwa wacana pembangunan JLC sudah lama dan ini pekerjaan rumah bagi pemerintah. “Kami akan terus mendorong agar wacana pembangunan JLC segera terwujud,” ungkapnya.
Wacana pembangunan JLC dijelaskan Anggota Komisi A DPRD Kab. Bandung tersebut adalah solusi untuk mengatasi kemacetan di jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi, bukan hanya kemacetan namun juga untuk mengatasi banjir.
“Insya Allah kita akan terus dorong jadi prioritas. Pasalnya, kemacetan jalur Bundaran Cibiru-Cileunyi kian hari kian parah,” jelasnya.
Sebelumnya diwacanakan Pembangunan Cileunyi Terpadu (KCT) dan pembangunan JLC hanya sekedar wacana, sebab hingga saat ini belum ada langkah dari pemerintah untuk mengatasi kemacetan Bundaran dan jalur Cibiru-Cileunyi. Hal tersebut yang disampaikan tokoh masyarakat setempat.*(DA)